Tuhan Yesus bersabda: “Kamu harus sempurna, seperti Bapamu yang di sorga sempurna adanya” (Mat 5:48).  Dalam Sabda ini Tuhan Yesus memanggil semua muridNya untuk menjadi kudus, sempurna seperti Bapa yang di surga. Tidak terkecuali, semua dipanggil

  1. PANGGILAN UMUM MENUJU KEKUDUSAN

Tuhan Yesus bersabda: “Kamu harus sempurna, seperti Bapamu yang di sorga sempurna adanya” (Mat 5:48).  Dalam Sabda ini Tuhan Yesus memanggil semua muridNya untuk menjadi kudus, sempurna seperti Bapa yang di surga. Tidak terkecuali, semua dipanggil.

  1. KEKUDUSAN BUKAN MONOPOLI: BIARAWAN, BIARAWATI, IMAM, USKUP, PAUS, PARA MARTIR.

Dulu yang dinyatakan kudus oleh Gereja, kebanyakan adalah para biarawan, biarawati, imam, uskup, paus & para martir. Padahal Konstitusi Dogmatis tentang Gereja menyatakan: “Jadi bagi semua jelaslah, bahwa semua orang kristiani, bagaimanapun status atau corak hidup mereka, dipanggil untuk mencapai kepenuhan hidup kristiani dan kesempurnaan cinta kasih”.  (LG 5 artikel 40). Pernyataan ini menegaskan bahwa status & corak hidup apa pun: single, berkeluarga, dipanggil untuk kepenuhan hidup kristiani & kesempurnaan cinta kasih, yang berarti kekudusan.

  1. PENGAKUAN GEREJA: KELUARGA SEBAGAI JALAN KEKUDUSAN: baru akhir-akhir ini Gereja menyatakan bahwa kehidupan keluarga juga menjadi jalan kekudusan. Ini dinyatakan ketika Bapa Suci Paus Yohanes Paulus II dan Paus Fransiskus, menyatakan kudus 2 keluarga katolik:
  1. DI MANA LETAK KEKUDUSAN KELUARGA? Letak kekudusan keluarga terletak pada persatuan three in one: SUAMI – ISTRI – ALLAH ada di dalamnya.

Mk 10: 6-9: Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”. Keluarga akan menjadi kudus bila terlaksana kesatuan hati: suami – istri – Allah. Kekuatan jahat berusaha menghacurkan kekudusan keluarga dengan merusak persatuan itu: memisahkan suami – istri – Allah. Membangun kekudusan berarti berusaha membangun kesatuan hati suami – istri – Allah dalam hidup sehari-hari.

  1. DINAMIKA KEHIDUPAN KEKUDUSAN KELUARGA:
  1. HAL-HAL YANG MENJAUHKAN SUAMI-ISTRI & TUHAN:
  1. MEMBANGUN KEKUDUSAN KELUARGA, BERARTI MEMBANGUN KESATUAN HATI SUAMI – ISTRI & TUHAN. USAHA-USAHA YANG BISA DILAKSANAKAN ADALAH:

Pertama: MENJAGA KESATUAN HATI SUAMI ISTERI DENGAN DIALOG HATI DAN DOA: menyediakan waktu untuk dialog hati dengan pasangan.

Butuh keterbukaan, kejujuran, kesiapan hati untuk mendengarkan.

Buah yang diharapkan: Makin mengenal sebagai pasangan: apa yang dirasakan, dipikirkan, diharapkan. Pengampunan satu sama lain. Penyesuaian satu sama lain: mengubah diri, tobat. Semua perjuangan ini selalu dibawa ke dalam doa pasangan di hadapan Tuhan.

Kedua: MENJAGA SUASANA GEMBIRA & HANGAT DALAM KELUARGA, dengan:

Kata-kata peneguhan: pujian, dukungan, penghiburan – tulus; Saat-saat santai bersama

Perhatian & tanggap kebutuhan pasangan: bantuan, ringankan beban

Relasi seksual yang hangat: sapaan hati, sentuhan kemesraan.

ME membantu pasutri untuk membangun kesatuan hati ini dengan dialog, membangun  suasana hangat dalam keluarga, dan kesatuannya dengan Tuhan.  ME membantu membangun kekudusan keluarga.

Galeri foto klik disini

Leave a Reply