Sleman , 23 November 2025 – Era digital memberi banyak peluang sekaligus tantangan. Di satu sisi, era digital memberikan peluang akses ilmu tanpa batas, kreativitas dan inovasi, pembelajaran personal dengan artificial intelligence (AI) dan adaptive learning, kolaborasi lintas dunia, dan pertumbuhan industri kreatif dan teknologi.
Dengan mengangkat mengangkat tema “Tantangan Dunia Pendidikan di Era Digital” sarasehan yang di ininsiasi Tim pelayanan pendidikan, Bidang Kemasyarakatan, Paroki Santo Yohanes Paulus II Brayut diselenggarakan dalam rangka Hari Guru Nasional 2025 mengambil tempat di joglo Pastoran, Brayut. Sarasehan ini dengan antusias diikuti oleh para guru dan orang tua perwakilan dari umat paroki serta sekolah-sekolah di sekitar paroki Brayut.

Kegiatan dibuka oleh pastor paroki, Romo Benediktus Hanjar Krisnawan, Pr menyampaiakan bahwasannya tantangan dunia pendidikan saat ini tidak mudah maka sarasehan ini dapat menjadi ruang bagi orang tua dan pendidik untuk berbagi pengalaman dalam mendampingi anak. Dr. R. Budi Sarwono, M.A., dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai narasumber yang didampingi moderator Dr. Kristina Wasiyati, M.Hum. dari ASM Marsudirini Santa Maria Yogyakarta.
Budi Sarwono lebih lanjut menyampaikan sisi lain kemajuan teknologi di era digital ini, menimbulkan masalah sosial terkait krisis karakter dan empati: interaksi tatap muka berkurang, kecakapan sosial melemah, serta cenderung individualis. “Oleh karena itu, para guru, orang tua, dan gereja harus menjalankan peran masing-masing,” tegasnya. Ketiga unsur ini harus berkolaborasi untuk mengatasi tantangan akibat perkembangan teknologi di era digital ini agar anak muda bertumbuh dengan iman dan karakter kuat.